- Back to Home »
- Artikel »
- Epistemology
Posted by : Budak Melayoe
Selasa, 21 April 2015
Pengertian : from Greek ἐπιστήμη, epistēmē, meaning
"knowledge, understanding", and λόγος, logos, meaning "study of
(http://en.wikipedia.org/wiki/Epistemology)
jadi Epistemoligi berkaitan
dengan cara memperoleh pengetahuan atau cara kita mengamati sesuatu.
Ada
beberapa cara kita memperoleh pengetahuan dalam filsafat : disini saya hanya menerangkan sedikit tentang Koherensi, berdasarkan pengertian yang saya peroleh dari kamus ilmiah.
Namun dalam kajian nya ada beberapa cara selain koherensi, yaitu korespondensi (induktif), empiris, dan pragmatis. Dan itu semua akan saya coba jelaskan juga dengan pemahaman saya (yang sedikit ini) dari penjelasan dosen Filsafat yang saya terima pagi ini (semoga ilmu yang beliau berikan bermanfaat untuk saya teman-teman, dan sahabat pembaca, serta pahala yang terus mengalir untuk beliau, aamiin..)
-
Koherensi (deduktif) :
teori untuk
menguji kebenaran, dengan menekankan konsistensi dan keharmonisan antara segala
keputusan-keputusan kita.
(tim pustaka agung , kamus ilmiah popular, Surabaya,
pustaka agung harapan, )
Koherensi dapat disebut juga dengan pembuktian
kebenaran.
-
Ciri-ciri: (menurut
definisi koherensi diatas)
· Panca indra : menggunakan panca indra seperti pada subbab empiris.
Contoh : kita mengambil sebuah
pena, kita angkat pena tersebut lalu kita lepaskan. Disini pena jatuh. Kita uji
lagi dengan pergi ke lokasi lain tetap pena ini terjatuh. Lalu coba lagi ke
daerah lain misalkan ke luar negeri. Tetap pena ini terjatuh, atau bahkan kita
gunakan benda lain, dan masih tetap terjatuh. Sampai lah kita memperoleh
kesimpulan bahwa pena/benda itu akan terjatuh jika kita lepaskan.
Konsisten : tetap
Pena tetap terjatuh kebawah, walau
pun berulang-ulang kali di lepaskan.
Keahrmonisan
: harmonis, sejalan, beriringan.
Melalui beberapa kali uji coba si
pena terjatuh kebawah, tidak bertentangan (naik/jatuh keatas) ini yang
dinamakan keharmonisan.
Korespondensi : yaitu kebenaran akan dianggap benar jika sesuai dengan fakta (berkoresponden). kalimat yang diucapkan sesuai dengan yang ada, realistis dan serasi dengan fakta.
saya ambil contoh : "diluar sedang hujan" pernyataan ini akan dianggap benar jika diluar benar2 sedang hujan.
Pragmatisme : Aliran pragmatisme lebih kepada keuntungan atau manfaat yang dihasilkan. apakah ini membawa kepada keuntungan atau faedah bagi manusia.
Empirisme : Berdasarkan penganut empirisme, mengatakan bahwa pengetahuan didapat dari pengalaman. Aliran ini lebih mementingkan panca indra dan mengesampingkan peranan akal.
pengetahuan haruslah didapat dari pengalaman, bukan dari akal. jadi para praktisi empirisme tidak mau membahas (menolak) tentang hal-hal yang bersifat ghaib (yang tidak bisa dikaji melalui panca indra : mata, telinga, hidung, mulut, tangan dll.)
jika ada salah penyampaian akan saya perbaiki, begitulah ilmu seharusnya.. berjalan mengalir terus tanpa henti...
sekian dan terima kasih..
Selamat hari kartini (21
April 2015) untuk semua perempuan-perempuan hebat Indonesia terutama
untuk ibuku dikampung. Riau.
Bodak Melayu