Posted by : Budak Melayoe Kamis, 18 April 2013


Bab I
A. Pendahuluan

Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan, kebudayaan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Sebab kebudayaan memberikan arah kepada tindakan dan karya manusia. Kebudayaan yang telah ada akan tetap berjalan meski kadang-kadang wujudnya dapat berubah. Kebudayaan bukan hanya kesenian dan benda-benda budaya, akan tetapi mencakup seluruh sendi kehidupan manusia untuk menciptakan sebuah tatanan yang diharapkan. Unsur-unsur yang mempengaruhi keberadaan budaya akan terus memberikan arah bagaimana wujud dari kebudayaan itu untuk masa yang akan datang, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang masalah unsur-unsur  kebudayaan tersebut.


Bab II
Tujuan Penulisan

            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca sadar akan adanya permasalahan dalam unsur-unsur kebudayaan yang dapat mengganggu atau mempengaruhi dan bahkan merusak kebudayaan itu sendiri. Sehingga mampu mengajak para pembaca agar lebih memperhatikan masalah-masalah dalam unsur kebudayaan yang kemudian bisa bersama-sama kita mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada dalam unsur-unsur kebudayaan tersebut.




BAB III
Analisa dan Pembahasan

A.   Unsur-Unsur Kebudayaan (dan beberapa masalahnya)
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Menurut Kluchklon ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
         Sistem religi dan upacara keagamaan
          Merupakan produk manusia untuk membujuk kekuatan lain yang berada di atasnya, yaitu Yang Maha Besar untuk menuruti kemauan mereka. Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya
.
Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama Samawi atau agama Abrahamik Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya
.
 Misalnya ritual upacara keagamaan agama hindu yang ada di Bali. Sementara di beberapa daerah telah mengalami perubahan.
         Sistem organisasi kemasyarakatan.
         Merupakan usaha manusia untuk menutupi kelemahan individu mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat.
         Sistem pengetahuan
          Merupakan kemampuan manusia untuk mengetahui, mengingat, kemudian dan menyam
paikannya pada orang lain. Seperti halnya proses belajar mengajar baik formal maupun non formal (pendidikan oleh orang tua di rumah). Sayangnya ada beberapa orang tua yang lepas tangan dalam mendidik anak dalam rumah tangga, bahkan tidak sedikit anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan budaya bahkan agama di rumah dikarnakan kesibukan orang tua akan karir dan pekerjaannya.
         Sistem mata pencaharian hidup
          Merupakan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan
nya. Seperti :
      * berburu dan meramu
* beternak
* bercocok tanam di ladang
* menangkap ikan
 Tetapi semakin hari semakin berkurangnya lapangan pekerjaan. Sebaliknya, semakin bertambah pula SDM yang membutuhkan lapangan pekerjaan, sehingga banyaknya pengangguran dapat meningkatkan kriminalitas dalam masyarakat, hal ini dapat mengancam kebudayaan dikarnakan tindakan yang tidak terarah seperti definisi kebudayaan yang telah disebutkan pada bab I di atas.
         Sistem teknologi dan peralatan
         Merupakan hasil olah pikir manusia untuk mempermudah dalam mengerjakan atau mengetahui segala sesuatunya. Seperti :
      * alat-alat menyalakan api
* makanan
* pakaian
* tempat berlindung dan perumahan
* alat-alat transportasi
 Pesatnya perkembangan teknologi juga dapat menjadi masalah terhadap unsur-unsur kebudayaan. Canggihnya permainan yang biasa disebut games (playstation/PS) mampu mengalahkan minat anak-anak terhadap permainan tradisional yang lebih sehat.
         Bahasa
        Bahasa merupakan segala sesuatu usaha manusia untuk dapat berkomunikasi.
 Menurut Lyons bahasa merupakan seperangkat simbol dan tata aturan untuk menggunakan simbol-simbol dalam kombinasi-kombinasi yang penuh arti. Jadi bahasa dapat berupa apa saja asalkan memiliki arti untuk berkomunikasi. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Namun, westernisasi yang terjadi seperti saat sekarang ini sangat mempengnaruhi minat remaja dalam mempelajari bahasa dan gaya hidup. Sehingga tidak sedikit anak-anak yang tidak tau bahasa sukunya masing-masing. Padahal ragam suku budaya dan bahasa di Indonesia inilah harta pusaka negeri ini.
         Kesenian
        Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan psikisnya, dalam hal ini tentunya mengarah pada sebuah tujuan akhir, yaitu estetika (keindahan).
Dengan kesenian manusia dapat mencurahkan segala kemampuannya untuk memenuhi apa yang mereka angap pantas dan indah.





Bab IV
Kesimpulan

           Dari pengaruh-pengaruh di atas, dapat kita simpulkan bahwa unsur-unsur budaya sebagai pembentuk budaya sangat berpengaruh dalam kehidupan sebuah masyarakat, karena unsur-unsur budaya akan tetap dipakai dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Misalnya: bahasa, kesenian, dan lain sebagainya.
           Meskipun begitu akan terjadi pergeseran-pergeseran dalam kebudayaan. Misalnya pada teknologi dan mata pencaharian, namun konsep dasar dari sebuah budaya akan sulit sekali untuk dihilangkan.

 

Bab V
DAFTAR PUSTAKA



Supartono W. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
u� � y �\ �] da. Eksogami dapat dibagi menjadi dua macam, yakni :
a. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku batak dan ambon.
b. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar jodoh bagi para pemuda.
Eksogami melingkupi heterogami dan homogami. Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan menikah dengan anak petani. Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang.
C. Bentuk Perkawinan Menurut Hubungan Kekerabatan Persepupuan
1. Cross Cousin
Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang berbeda jenis kelamin.
2. Parallel Cousin
Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang sama jenis kelaminnya.
D. Bentuk Perkawinan Menurut Pembayaran Mas Kawin / Mahar
Mas kawin adalah suatu tanda kesungguhan hati sebagai ganti rugi atau uang pembeli yang diberikan kepada orang tua si pria atau si wanita sebagai ganti rugi atas jasa membesarkan anaknya.
1. Mahar / Mas Kawin Barang Berharga
2. Mahar / Mas Kawin Uang
3. Mahar / Mas Kawin Hewan / Binatang Ternak, dan lain-lain
C. Faktor Pendorong Perbedaan Bentuk-bentuk Perkawinan di Indonesia.
Ada beberapa yang mennyebabkan terjadinya perbedaan bentuk-bentuk perkawinan di Indonesia. Diantaranya adalah :
            1. Urbanisasi
                        Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
            2. Faktor Ekonomi
            3. Faktor Adat-Istiadat
            4. Faktor Kesehatan
Dari jenis-jenis perkawinan di atas, bentuk perkawinan yang paling ideal adalah perkawinan jenis monogami (jumlah satu isteri/suami) karena sangat sulit dalam memberikan keadilan meskipun sang suami/isteri yang melakukan perkawinan lebih dari satu memiliki materi (harta) yang lebih/banyak (kaya).
BAB IV
KESIMPULAN
Dari seluruh uraian mengenai relasi individu dengan keluarga dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang lebih besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak.
Individu adalah satu kesatuan tidak terbatas yaitu sebagai manusia perorangan. Faktor yang berpengaruh terhadap keluarga :
·         Status sosial ekonomi keluarga
·         Faktor keutuhan keluarga
·         Sikap dan kebiasaan orang tua

BAB V
Daftar Pustaka

  Mawardi, nur hidayat. 2000. “IAD- ISD-IBD”. Bandung: CV Pustaka Setia.
  Widjaja A.W . 1997. Manusia Indonesia : Individu keluarga dan Masyarakat. Jakarta .Erlangga.
  Prof Dr P J Bouman . Sosiologi Suatu Pengantar , Pustaka Sardjana, Jakarta.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Powered by Blogger - Edited by Ridha Aulia -