Posted by : Budak Melayoe Senin, 20 April 2015

Sedikit mengubah alur cerita dongeng, heheee.. masih karya pertama dongeng yang di modifikasi sedikit, jadi cerita ini masih banyak kurang nya. Mohon beri saran untuk perbaikan kedepannya. Ini tugas menulis (writing) dari dosen saya Pak Hilmi. 
selamat membaca, semoga menghibur dan tidak membosankan para pembaca.

Tibalah suatu hari giliran rumah nya yang dikunjungi sang utusan. Rumah nya sangat terpencil, itu yang membuat rumah nya menjadi rumah terakhir yang dikunjungi oleh utusan kerajaan ini. Ibu Marry (bunda tiri Cinderella) sangat gembira melihat kedatangan utusan pangeran itu. Ia langsung menghampiri dan mengatakan beberapa hal. Lalu sang utusan menyuruhnya membawa anaknya ke istana.
“Pangeran!!” seru sang utusan, “Aku telah menemukan gadis yang kita cari selama ini!” lanjutnya lagi tanpa sempat membiarkan pangeran ini menannggapai. Ia begitu senang bukan kepalang, karena telah memakan waktu berbulan-bulan baginya mencari gadis itu.
Dipintu masuk istana telah berdiri wanita paruh baya dengan seorang gadis. Terheran-heran pangeran, siapa gerangan mereka?. “Itu lah dia pangeran, gadis yang selama ini pangeran cari.” Seru utusan itu. Raut wajah pangeran pun bertambah bingung “Dari mana engkau tau bahwa dia yang kita cari?” tanya pengeran. “Saya bawakan ini untuk tuan.” Sela gadis itu. “Maaf tuan kalau saya lancang.” Sambil tersenyum gadis itu pun mengeluarkan pasangan sepatu kaca yang sebelah nya lagi. Pangeran heran bercampur lega karena gadis yang ia cari selama ini telah berdiri didepannya. Namun keheranan nya karena ia tak merasa apa yang ia rasa saat melihat gadis itu malam itu.

Keesokan pagi nya pesta pernikahanpun digelar besar-besaran di pekarangan istana. Semua rakyat diundang dan sesegala penjuru pun ikut berpesta dengan diadakan nya makanan gratis. Rakyat bersuka cita.
Dilain tempat Cinderella tak diizinkan menghadiri pesta  itu. ia dikurung dirumah. Diperintahkan untuk menjaga rumah tanpa diberi sedikitpun izin untuk meninggalkan rumah itu, dibuatlah ia sibuk dengan segudang pekerjaan rumah. Namun ada sedikit kekeliruan dalam hatinya dan beberapa pertanyaan yang masih membuatnya bingung. Mengapa sepatu kacanya bisa ada di kakak tiri nya? Kapan sepatu kaca itu diambil dari gudang? Dan beberapa pertanyaan lain yang masih mengusik benak nya. Namun Cinderella tak pernah merasa iri akan apa yang telah berlaku. Ia turut bahagia dengan pernikahan kakak nya ini. Setelah semua pekerjaan selesai ia pun kembali ke kamarnya, mengambil baju gaun ajaibnya. Apa gerangan yang sedang dilakukan peri saat ini? Apa ia tak tau perihal pesta pernikahan pangeran dengan kakak nya ini?. Sambil memeluk gaun itu ia menitikkan air mata. Dipakai nya lah gaun itu kembali dan menari seolah-olah ia menari di istana bersama seluruh rakyat dan membayangkan andai pesta itu ditujukan untuk dirinya.

Pesta usai, hari-hari yang dilalui nya kembali normal. Namun kali ini tanpa kehadiran kakak-kakak dan ibu tirinya. Mereka tak mengajak serta Cinderella pindah ke istana. Kini Cinderella merasa kesepian. Suatu hari ketika ia hendak membeli perbekalan makanan di pasar, ia menabrak seseorang dengan tubuh besar dan mengenakan seragam istana. Tak sangka ia telah menabrak pangeran, cinta pertamanya. Ia berlari. Sontak pangeran langsung mengejarnya. Ada hal yang mengganjal dalam benak pangeran ini. Siapa gadis ini? Kenapa benda itu ada padanya? Aku harus mencari tau!. Batin pangeran Henrique.

Pangeran berhenti di depan sebuah rumah yang jauh dari istananya. Rumah tua berukuran besar, seperti rumah para bangsawan terdahulu. Dengan dua lantai, dua balkon dan taman luas lengkap dengan bunga mawar yang memenuhi taman itu. tak hanya itu, rumah ini juga memiliki kebun labu yang cukup luas. Labu yang tumbuh subur berbuah besar. Tak mau berlama-lama dan takut disangka penjahat, pangeran langsung menuju pintu depan, berniat mengetuk pintu, namun Cinderella sudah lebih dulu membukakan pintunya. “Apa gerangan tuanku datang kemari?” tanya nya dengan mimik wajah ketakutan. “Aku hanya ingin bertanya, anting siapakah yang kau gunakan itu?, darimana kau mendapatkannya?” Cinderella sontak kaget, ia tau maksud dari pertanyaan pemuda ini. “oh, ini milik kakak ku, ia memberikannya kepadaku.”
“apakah kakak mu ini wanita yang aku nikahi minggu lalu?” tanya pangeran selidik
“iya” jawab nya singkat. Merasa dibohongi, pangeran lalu menyuruh Cinderella tinggal di istana. Karena dengan begitu ia bisa kenal lebih jauh dengan gadis yang dicurigainya ini.
“Jika memang kau ini adiknya Odet, maka mengapa tak tinggal di istana seperti adik dan ibunya? Apa kau ingin membohongiku? Atau kalung itu kau curi dari Odet?”
“Tidak yang mulia, mana berani hamba selancang itu. hamba tinggal disini tak lain hanya ingin menjaga rumah peninggalan ayahanda kami, hamba hanya ingin merawat rumah ini sampai kahir hayat nanti”.
“Sekarang aku perintah kan engkau untuk ikut bersamaku ke istana, biar nanti utusanku yang merawa rumah, kebun beserta seluruh isinya! Ini perintah!” Setelah mengucapkan itu pangeran naik ke atas kudanya dengan mengisyaratkan Cinderella juga mengikutinya. Tak bisa menolak perintah Cinderella melepaskan ikatan kudanya lalu mengikuti pangerean dari belakang.
Sesampai nya di istana pangerean langsung meminta seluruh anggota keluarga beserta raja dan ratu untuk ikut berkumpul di ruang keluarga dengan dalih ada hal penting yang hendak ia utarakan. Disanalah pengeran menjelaskan semua apa yang terjadi tadi siang dan memerintahkan Cinderella masuk. Kaget bukan kepalang ibu dan kakak-kakak tirinya melihat sosok Cinderella hadir di istana.
“Ia bisa menghancurkan semua rencana kita.” Gumam ibu tiri nya seraya berbisik yang hanya bisa didengar oleh kedua anaknya. Mereka pun saling melirik cemas. Mengapa pangeran bisa tau keberadaan Cinderella?.
Dengan agak sedikit takut Cinderella memperkenalkan diri kepada seluruh anggota keluarga kerajaan. Ratu langsung menyukai gadis ini. Caranya tersenyum sangat tulus dan anggun. Pelukan hangat langsung diberikannya kepada Cinderella sembari berkata “Welcome my girl, selamat datang di istana.” Raja paham betul perilaku istrinya. Istrinya jika berkenalan dengan orang asing yang langsung disukainya pasti begitu. Raja pun ikut menyambut dengan senyum hangat. “Odet, sambutlah adikmu! Tak baik juga ia tinggal sendiri dirumah itu. masalah perawatan serahkan saja pada prajurit istana ini.” Kata ratu dengan bijak. Dengan sandiwara nya Odet, cicilia dan Marry menyambut kehadiran Cinderella sembari cipika-cipiki.
Selama tinggal di istana Cinderella sangat rajin, ia suka membantu tukang kebun dan para pelayan di istana. Mereka sangat sayang kepada Cinderella. Sampai-sampai ratu tak sanggup lagi untuk melarang gadis ini untuk tak ikut campur pekerjaan istana. Berbeda sekali dengan kakak-kakak nya, yang hanya sibuk dengan perhiasan dan gaun-gaun. Hal ini yang membuat ratu lebih sayang kepada Cinderella dibandingkan menantunya, Odet.
Pangeran pun merasakan hal yang sama. Ia mereasa aneh. Merasa tak asing ketika menatap Cinderella. Rasa-rasa sudah pernah bertemu gadis ini sebelumnya. Kecurigaan itu semakin bertambah tatkala ia mengajarkan gadis ini berkuda. Setiap kali hendak turun dari kudanya Cinderella selalu kesakitan dibagian pergelangan kakinya. Alasan nya ia pernah tergelincir ketika mengepel lantai rumah. Namun pangerean tak seratus persen percaya, karena kaki nya ada bekas luka goresan sepatu, dan hal itu tak nampak ketika Odet datang membawa pasangan sepatu kacanya. Ia harus menyelidikinya lebih jauh.
Saat bercengkrama dikamar ibu tiri nya, Marry dan dua putrinya, Odet dan Cicilia mereka menceritakan kekhawatiran mereka akan kehadiran Cinderella. Kecemasan dan keinginan mereka mengusir Cinderella dari istana. Tanpa mereka sadari percakapan menjalar kearah sesuatu yang seharusnya tak mereka ungkit di dalam istana ini. Tentang bagaimana sepatu itu mereka ambil dari gudang tempat Cinderella menyimpan sepatu kaca miliknya. Hal ini didengar oleh salah satu pelayan istana dan langsung disampaikan ke pangeran Henrique.
Mendengar kabar ini, pangeran langsung memanggil utusannya, Usop. Usop lah yang ia perintahkan untuk mencari gadis pemilik sepatu kaca itu.
“Ada apa gerangan tuanku memanggil hamba kesini?” tanya Usop keheranan.
“Usop!, saat kau membawa Odet ke istana apa sebelumnya kau cobakan dulu sepatu itu dikaki Odet?” tanya pangeran tajam.
“Ampun beribu ampun yang mulia! Tidak yang mulia, karena ia memiliki pasangan sepatu kaca itu, dimana tak seorang gadis pun di negeri ini yang memilikinya. Jadi hamba rasa memang dia lah gadis pemilik sepatu kaca yang kita cari.”
“aduuuh,..!! bego nya kauuu, Usooop!!” bentak pangeran. “Sekarang aku tugaskan kau kumpulkan seluruh anggota keluarga kerajaan dan seluruh pelayan, peternak serta tukang kebun istana. Umumkan bahwa aku ada hajat penting yang ingin aku sampaikan!”
Setelah seluruh anggota kerajaan berkumpul, pangeran menyuruh salah satu pelayan untuk mengambil sepasang sepatu kaca yang selama ini di pajang di kotak kaca ruang keluarga kerajaan, dengan alasan Odet tak mau lagi mengenakan sepatu kaca itu.
 Perlahan-lahan pangeran menjelaskan maksud dari semua ini. Penjelasan pangeran ditangkap langsung oleh Marry, Odet dan Cicilia.
Dan terkaget Odet dibuatnya tatkala pada akhirnya ia disuruh mengenakan sepatu kaca itu didepan khalayak ramai. Odet mencoba berdalih bahwa ia makan terlalu banyak akhir-akhir ini, jadi sudah pasti sepatu itu tidak muat lagi dikaki nya. Namun pangeran tetap memaksa. Hingga Odet tak mampu mengelak, dan akhir nya… ngiiitt,..ngitt.. decit sepatu diatas lantai istana menandakan keseimbangan Odet mulai rubuh. Sepatu itu memang tak muat dikaki Odet. Laahh…memang bukan ukuran nya. Hahaa... Cicilia pun disuruh mencoba tapi malah longgar. Dan pada akhirnya pangeran memerintahkan Cinderella untuk mengenakan sepatu kaca itu.
Pas. Tak kurang tak lebih. Sepatu nya cocok dikaki Cinderella. Anting-anting yang dikenakan Cinderella pun bercahaya merespon energi sepatu kacanya, dan PONG!!.. keluarlah sesosok peri yang selama ini dinantikannya. Satu kali ketukan Cinderella disulap menjadi gadis cantik lengkap dengan gaun yang ia kenakan di pesta jamuan malam itu.
“Aku sudah menduga bahwa kau lah gadis yang kucari selama ini.” Ucap pangeran sembari mengulurkan tangannya. “maaf atas kelalaian ku.” Tambahnya.
Ratu, Raja dan seluruh yang hadir terperangah, tak percaya akan apa yang telah terjadi. Kejadian itu bagai dialam mimpi.
“Tangkap para penipu ini!!!” seru pangeran kepada prajurit kerajaan. Marry, Odet dan Cicilia ditangkap dan dipenjarakan, mereka tak diperbolehkan menghadiri acara pesta pernikahan kerajaan.
Namun Cinderella tetaplah Cinderella. Gadis berhati mulia. Ia memaafkan semua kesalahan kakak dan ibu tirinya selama ini, dan memohon agar mereka diperbolehkan hadir diacara pesta pernikahannya. “Mereka adalah keluargaku, dan selayaknya lah diperlakukan seperti sebuah keluarga.” Ujarnya kepada pangeran Henrique.
Seperti selayaknya cerita dongeng lain. Disini saya bikin ending yang bahagia. Cinderella hidup bersama pangeran dirumah Ayah nya. Kini bersama pangeran Henrique yang sekarang telah dilantik menjadi raja ia memiliki 3 orang anak yang gagah dan cantik. Bersama rakyat yang sejahtera. Yang mencintai Raja dan Ratu mereka, mereka hidup bahagia.

Happily ever after… :)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Powered by Blogger - Edited by Ridha Aulia -